Jumat, 26 April 2024

BBI dan Perusahaan Korsel Kembangkan Mesin Berbahan Bakar B30

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | Pemerintah terus mendorong BUMN untuk merealisasikan national capacity building (NCB) pada mesin nasional. Karena itu, PT Boma Bisma Indra (BBI) menggandeng perusahaan asal Korea Selatan (Korsel), Doosan Infracore, dalam memproduksi mesin diesel. Tepatnya, mesin diesel yang sarat komponen lokal.

Direktur Utama BBI Yoyok Hadi Satriyono bertekad memperkuat posisi perusahaannya dalam bisnis mesin nasional. Yakni, mesin diesel dan mesin gas.

Bersama Doosan lnfracore, dia bakal mengembangkan bisnis mesin. Lewat transfer for technology (TFT), mereka mendesain sendiri mesin yang dimaksud. Kerja sama pun berlangsung dari tahap awal sampai final.

”Dalam upaya membangun industri engine nasional, ada beberapa tahap yang akan dilalui. Semi knock down, assembly, knock down, dan lokalisasi,” kata Yoyok di sela launching mesin diesel produksi bersama BBI dan Doosan Infracore, Rabu (21/8).

Semula, dua pihak menetapkan target produksi pada 2025. Tetapi, target itu lantas dimajukan setahun. ”Selain meningkatkan local content, kami secara pararel juga mengembangkan mesin berbahan bakar bio­diesel. Saat ini sudah bisa B30,” jelas Yoyok.

Nanti BBI dan Doosan Infracore akan mengembangkan mesin ber­bahan bakar B60. Tahap selanjutnya ialah mesin yang bahan bakarnya B100 atau CPO.

Kemarin BBI juga meneken kerja sama dengan sembilan BUMN. Mereka adalah pengguna mesin diesel produksi BBI dan Doosan Infracore.

Ada PT Industri Kapal Indonesia, PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahar, PT Dok dan Perkapalan Surabaya, dan PT PAL. Juga PT Kereta Api Indonesia, PT PINDAD, PT Barata Indonesia, PT Industri Kereta Api, dan PT Pelayaran Nasional Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Menteri BUMN Rini M. Soemarno mengimbau seluruh BUMN yang terlibat dalam kerja sama tersebut saling bersinergi. ”Sehingga nanti semua komponen bisa dibuat di Indonesia,” katanya.

Tahap akhir dari TFT adalah lokalisasi komponen. Yakni, menggunakan sebanyak-banyaknya komponen dari dalam negeri. Pembuatan mesin-mesin diesel itu bakal membutuhkan sekitar 5.000 komponen.

”Indonesia memiliki banyak tambang bauksit. Hanya bagaimana hilirisasi dari bahan baku tambang sampai ke produk akhir. Jadi, pada 2024 nanti sudah ada engine buatan Indonesia,” tutur Rini.

 

Sumber: jawapos.com

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU