Jumat, 26 April 2024

Progres 60% Lebih, IPC Optimis JTCC Beroperasi Tahun 2020

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) / IPC optimis Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) bisa beroperasi pada 2020. Saat ini progres pembangunannya telah mencapai 60 persen lebih.

“Berdasarkan laporan terbaru PT Cibitung Tanjung Priok Port (CTP) Tollways selaku BUJT (Badan Usaha Jalan Tol) pembangunan JTCC, konstruksinya saat ini telah mencapai lebih dari 60 persen, dan lahan yang sudah dibebaskan lebih dari 80 persen,” kata Direktur Teknik IPC Dani Rusli di Jakarta, Kamis (10/10).

JTCC akan memperlancar akses transportasi dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju kawasan industri di Bekasi, Cibitung, Cikarang hingga Karawang dan sebaliknya.

“Pada akhirnya, keberadaan akses tol ini akan membantu menekan biaya logistik dan mengurangi beban trafik sekitar ruas tol Jakarta-Cikampek,” jelas Dani.

Ruas Jalan Tol Cibitung-Cilincing dibangun oleh PT CTP Tollways. Saham PT CTP Tollways dimiliki oleh PT Akses Pelabuhan Indonesia (45 persen) yang merupakan cucu usaha IPC dan PT Waskita Toll Road  (55 persen). Total investasi pembangunannya mencapai sekitar Rp10,8 triliun di mana 70% dari biaya investasi diperoleh dari pinjaman sindikasi perbankan dan sisanya 30% diperoleh dari ekuitas.

Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis PT Akses Pelabuhan Indonesia Ari Sunaryono menjelaskan bahwa jalan tol sepanjang 34,8 kilometer ini sebagian besar berada di wilayah Bekasi (80 persen). Sekitar 20 persen lainnya berada di wilayah Jakarta  bagian Utara.

Akses JTCC merupakan bagian dari pembangunan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2 (JORR 2). Ruas ini  terdiri dari 4 seksi:

•         Interchange (IC) Cibitung – Interchange (IC)  Telaga Asih sepanjang 3,14 km

•         IC Telaga Asih – IC Tambelang sepanjang 10,30 km

•         IC Tambelang – IC Tarumajaya sepanjang 14,3 km

•         IC Tarumajaya – IC Cilincing sepanjang 7,10 km

Di sepanjang Jalan Tol Cibitung-Cilincing terdapat 43 buah jembatan, 5 simpang susun (interchange), 7 under pass dan 8 over pass sehingga memiliki kompleksitas yang tinggi.

“Jalan ini dibuat dengan perhitungan elevasi seakurat mungkin untuk memastikan kenyamanan dan keamanan pengguna jalan. Apalagi nantinya sebagian besar pengguna jalan adalah truk kontainer dan angkutan barang yang memiliki bobot dan ukuran relatif besar. Pembangunan JTCC yang merupakan Proyek Strategis Nasional seluruhnya dilakukan oleh tenaga ahli dalam negeri dan pekerja lokal,” tutup Ari.

Sumber : www.indonesiaport.co.id

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU