Kamis, 25 April 2024

Gali Lubang, Tutup Lubang! Demi Bayar Hutang, Indofarma Pinjam Rp355M ke Bio Farma

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | PT Indofarma Tbk berencana untuk meminjam dana sebesar Rp353 miliar kepada induk usahanya, yaitu PT Bio Farma (Persero). Oleh karena itu, pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 31 Mei nanti perusahaan tersebut akan meminta persetujuan pada para pemegang saham.

Ironisnya, keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa sebagian pinjaman ini akan Indofarma gunakan untuk menutupi pinjaman restrukturisasi Bank Mandiri dan PT Indofarma Global Medika. Sedangkan, sisanya akan digunakan berbagai kebutuhan modal kerja.

“Dengan dilakukannya rencana transaksi tersebut, maka perseroan dan entitas anak perseroan dapat menutup pinjaman restrukturisasi Bank Mandiri Perseroan dan PT Indofarma Global Medika, serta kebutuhan modal kerja perseroan,” tulis manajemen Indofarma dalam keterbukaan informasi.

Jika disetujui, pinjaman yang diberi Bio Farma akan memiliki jangka waktu enam tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian pembiayaan pemegang saham, dengan suku bunga 6,15% per tahun.

Sebagai induk perusahaan dari Indofarma, Bio Farma memegang saham utama dengan kepemilikan sebesar 80,66% saham. Oleh karena itu, pinjaman ini nantinya akan menjadi transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 42/POJK.04/2022 dan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK Nomor 17/POJK.02/2020.

Pinjaman ini dikategorikan sebagai transaksi material karena nilai transaksinya telah mencapai 69,84% dari ekuitas perseroan. Sementara, menurut Manajemen Indofarma, perusahaannya terpaksa melakukan pinjaman karena desakan kebutuhan modal kerja untuk mendukung rencana kerja, khususnya dalam rangka percepatan implementasi strategi fokus usaha di bidang alat kesehatan sesuai dengan program kerja holding BUMN farmasi.

Yang mengejutkan, ini bukanlah pinjaman kali pertama. Tahun lalu, tepatnya 31 Agustus 2021 Bio Farma telah memberi dana segar sebesar Rp199,86 miliar pada anak usahanya ini untuk menutup kebutuhan dana percepatan pengembangan dan kemandirian alat kesehatan serta pengembangan obat herbal. Pinjaman tersebut memiliki jangka waktu 10 tahun dengan suku bunga 0% per tahun untuk tahun pertama sampai sembilan dan 7,99% per tahun untuk tahun kesepuluh jika posisi arus kas Indofarma sudah membaik.

 

Sumber: katadata.co.id

Dok: beritasatu.com

 

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU