Kamis, 28 Maret 2024

Menteri BUMN Minta Kimia Farma Lakukan Evaluasi dan Rombak SOP Test Antigen

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta PT Kimia Farma (Persero) menyusun ulang Standar Operasional Prosedur (SOP) penggunaan Rapid Test Antigen. Permintaan tersebut menyusul langkah pemecatan seluruh direksi PT Kimia Farma Diagnostika (KFD).

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan, permintaan Erick Thohir tersebut untuk melindungi masyarakat saat melakukan tes Covid-19 melalui test antigen. SOP tersebut juga sekaligus menjadi rujukan bagi masyarakat.

“Pak Erick juga minta dibuatkan SOP yang memang bisa menjaga rakyat terhadap penggunaan antigen dan melindungi mereka, dan diharapkan nanti dengan SOP ini masyarakat akan terlindungi,” ujar Arya kepada wartawan, Minggu (16/5/2021).

Erich Tohir juga menginginkan manajemen melakukan evaluasi besar-besaran dan merombak ulang aturan teknis tersebut usai diketahui adanya penggunaan alat bekas Rapid Test Antigen yang dilakukan sejumlah pegawai KFD di Medan. Kimia Farma juga diminta melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar supaya SOP dapat menjadi pegangan ketika sedang melakukan Rapid Antigen.

Sebelumnya, Erick menegaskan, kasus yang terjadi di Bandara Kualanamu, Medan, adalah persoalan yang mesti direspon secara profesional dan serius. Setelah melakukan penilaian secara terukur dan berlandaskan semangat good corporate governance, maka langkah tegas pemecatan direksi dilakukan.

“Setelah melakukan pengkajian secara komprehensif, langkah (pemberhentian) ini mesti diambil. Selanjutnya, hal yang menyangkut hukum merupakan ranah dari aparat yang berwenang,” kata Erick.

Seluruh BUMN terikat pada kesepakatan bersama untuk bertindak profesional sesuai dengan core value yang dicanangkan, yakni amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif. Kasus yang terjadi di kasus Kualanamu dinilai bertentangan dengan core value tersebut.

“Karena memang sudah tak sejalan dengan core value tersebut, maka tidak memandang siapa dan apa jabatannya, maka kami persilakan untuk berkarier di tempat lain,” ujar Erick.

Kelemahan secara sistem yang membuat kasus antigen bekas dapat terjadi, berdampak luas bagi kepercayaan masyarakat. Sebagai perusahaan layanan kesehatan,rasa kepercayaan yang diperoleh dari kualitas pelayanan menjadi hal yang tidak bisa ditawar. Kementerian BUMN berharap agar serangkaian kebijakan yang dilakukan, dapat mengembalikan rasa aman masyarakat Indonesia untuk melakukan rapid test yang menjadi bagian dari upaya Pemerintah menjaga penyebaran Covid-19. Selain itu, auditor independen sedang bekerja juga untuk memeriksa semua lab yang ada di bawah Kimia Farma.

 

WhatsApp Image 2021-05-21 at 14.44.01

 

Sumber: economy.okezonebumn.go.id

Copy Infografis: Fiezu Himmah

Desain Infografis: Angela S Winata

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU