PT Krakatau Tirta Industri (KTI)
Pada tahun 1978 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. memulai sebuah unit penunjang kegiatan operasional untuk menyediakan air bersih. Sebagian besar air bersih yang dihasilkan, digunakan untuk kebutuhan industri dan sebagian lain untuk kebutuhan masyarakat kota Cilegon. Pada 28 Februari 1996, unit penunjang operasional ini menjadi anak perusahaan dengan nama PT Krakatau Tirta Industri (PT KTI). PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. memiliki 99,99% sahamnya, sementara 0,01% sahamnya dimiliki oleh PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (PT KIEC).
PT KTI telah mengembangkan bisnis untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut dengan membangun dan mengoperasikan beberapa Instalasi Pengolahan Air Demin, Water Recycle Plant, Waste Water Treatment Plant dengan teknologi membrane, ultrafiltrasi, ion exchanger dan biologis.
Proyek-proyek yang sedang dijalankan KTI :
- Penyiapan pasokan air bersih berkapasitas 400 liter per detik untuk rencana pembangunan pabrik baru PT Lotte Chemical Indonesia PT (PT LCI) dan memasok air bersih kapasitas 1.000 liter per detik untuk PT Chandra Asri Petrochemical.
- Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Gresik yang bekerja sama dengan PT PP (Persero) Tbk untuk menyuplai kebutuhan PDAM Gresik berkapasitas 1.000 liter per detik.
- Pembangun SPAM di Kendari bersama dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang rencananya akan selesai pada akhir 2021.
- Membidik proyek penyediaan air untuk PT Amman Mineral di Sumbawa dan pengelolaan air minum di Batam.
KRAS juga baru-baru ini menambah penyertaan modal pada PT Krakatau Tirta Industri (PT KTI) sebesar Rp 798 miliar. Artinya total penyertaan modal Krakatau Steel pada PT KTI menjadi Rp 818 miliar. Silmy mengatakan penambahan modal ini dipersiapkan untuk memperkuat struktur permodalan PT KTI dalam rangka pengembangan usaha ke depan dan persiapan IPO.
Kemudian dari segi kinerja keuangan di tahun 2020, PT KTI mencatat keuntungan bersih sebesar Rp 174,3 miliar meningkat dari 2019 yang sebesar Rp 153,5 miliar.
PT Krakatau Bandar Samudera
Krakatau Bandar Samudera (KBS) adalah badan usaha pelabuhan yang sahamnya 100 persen sahamnya milik PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, terletak di Cigading yang biasa juga disebutkan sebagai Cigading Port berada dalam kawasan Cilegon, Provinsi Banten.
Krakatau Bandar Samudera merupakan aset nasional Republik Indonesia karena merupakan pelabuhan curah terbesar di Indonesia dengan memiliki infra dan suprastruktur yang terdiri dari dua terminal besar dan 17 dermaga dengan kapasitas sandar kapal kelas internasional, fasilitas 15 crane pelabuhan dan IWH (Integrated Warehouse) khusus untuk food & feed sebesar 200.000 ton, 10 Gudang tertutup 215.000 ton yang bisa dimaksimalkan untuk melakukan pengiriman. Kelebihan yang dimiliki seperti kedalaman minus 21 meter.
Proyek-proyek yang sedang dijalankan KBS :
- Kerjasama PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) dan PT Berdikari Logistik Indonesia dalam upaya menjaga kebutuhan pangan.
- Berkolaborasi dengan Indonesia National Shipowners Association (INSA) mengenai rencana pemasaran untuk mendorong percepatan sektor jasa kepelabuhanan nasional.
- Teknologi bongkar muat dan sistem informasi baru yang terjangkau dan adaptif dengan pelayanan front-end diintegrasian oleh sistem infomasi (SAP 4 HANA & POCIS – Port of Cigading Information System).
- Integrated Warehouse terbesar di ASEAN yang memiliki fasilitas teknologi termodern di Indonesia, dimana gudang transit seluas 11,6 HA ini akan terhubung langsung dengan Continuous Ship Unloader (CSU) yang berada di Dermaga 1 milik PT KBS melalui conveyor belt.